Patch 10.2 akhirnya resmi mendarat ke Live Server yang membawa sejumlah perubahan menarik. Kali ini HASAGI akan membahas mengenai 5 champion terbaik pada patch 10.2 ini yang akan memudahkan kalian melakukan climbing. Siapakah kelima champion yang masuk ke dalam daftar ini?
Catatan: Total keseluruhan performa yang di ambil bukan hanya dari Winrate tetapi mencakup playrate, banrate, KDA, pendapatan gold tiap game, creep score, angka damage rata-rata, dan statistik lainnya.
Top Lane
Darius

Sebutan Hand of Noxus bukan lah hanya sekedar gelar sepertinya untuk Darius. Sang Juggernaut ini terakhir mendapatkan buff pada akhir Season 8 dan pada Patch 9.9.
Walaupun sudah lama tidak di perhatikan oleh Riot Games, performanya pada Top lane tidak pernah menurun bahkan masih menjadi langganan ban di Ranked. Darius juga memiiki persentase kemenangan sebesar 51,15%.
Pasifnya Hemorrhage/Noxian Might dan Decimate adalah senjata utamanya saat berduel yang akan memberinya tambahan sustain dan damage. Jika lawan kabur, kalian bisa mencegahnya dengan Aprehend lalu diikuti oleh Crippling Strike. Jika HP lawan sudah kritis, kalian bisa menghabisinya dengan Noxian Guillotine.
Perlu diperhatikan bahwa cooldown Noxian Guillotine akan mengalami reset jika berhasil mengeksekusi lawan dan damagenya bisa ditingkatkan jika kalian mengaktifkan Noxian Might.
Jungle
Olaf

Beberapa dari kalian mungkin sudah mencoba jungle yang tangguh ini setelah melihat artikel kami.
Seperti yang tertulis, kemampuan solo dragon pada level 4 dan bisa menahan CC dari lawan sebagai Tanker yang tangguh adalah alasan mengapa Olaf memiliki performa yang baik pada awal season ini. Saat ini Olaf memiliki winrate sebesar 51%.
Mid Lane
Zed

Walaupun sudah cukup lama tidak di sentuh oleh Riot Games sejak awal Season 9. Zed masih sangat berjaya dan memiliki winrate sebesar 49%.
Zed dibekali dengan kit yang mampu menghabisi targetnya dengan cepat. Death Mark akan menandai lawan dan meningkatkan damage dari semua seranganmu. Selain berguna untuk menghabisi lawan, Razor Shuriken dan Shadow Slash juga bisa digunakan untuk keperluan laning.
Twin Shadows sendiri memiliki banyak kegunaan. Kalian bisa menggunakannya untuk mendekati lawan, kabur, atau menggabungkannya dengan kombo Death Mark.
Bottom
Jhin

AD Carry yang satu ini memiliki gaya bermain yang unik dan sangat sulit untuk dilawan, mudah beradaptasi, dan memiliki build yang fleksibel. Saat ini Jhin memiliki winrate 51,87%.
Kalian bisa menggunakan build Lethality jika bisa melakukan snowball, menggunakan build standar critical, atau memainkan build iseng Full AP. Jhin dibekali dua skill yang membuatnya bisa menghabisi lawan dari jarak jauh, yaitu Deadly Flourish dan Curtain Call. Deadly Flourish memiliki efek root yang bisa dikombokan dengan rekan setim.
Dancing Grenade sendiri lebih berguna untuk proses laning daripada membunuh lawan karena cara kerjanya. Sementara Captive Audience bisa diletakkan di brush untuk mendeteksi sambil menghambat lawan yang bergerak dan pengganti ward.
Jhin sendiri memang mendapatkan nerf pada patch 10.2 ini, namun nerf tersebut diperkirakan tidak akan menurunkan kekuatannya.
Support
Senna

Walaupun mendapat nerf yang cukup keras setelah dirilis, Senna masih memiliki kekuatan dan ultility yang bisa bersaing di Summoner’s Rift.
Dapat menyelamatkan teman dengan Dawning Shadow, root dari Last embrace, heal dari Piercing Darkness, dan menyembunyikan diri dan kawan menggunakan Curse of the Black Mist menjadi kunci utama mengapa Senna memiliki performa yang baik sebagai Support. Ia memiliki winrate sebesar 48,63%.
Meskipun memiliki potensi Support, gaya bermain Senna Support tidak jauh berbeda dengan Senna Marksman. Mengumpulkan Soul masih tetap menjadi prioritas dan tugasnya masih tetap sama.
Sumber: Champion.gg
Discussion about this post